EbPaidRev

Wednesday, 6 April 2016

Contoh Laporan Praktikum Psikologi Eksperimen



PUZZLE
1.      Permasalahan
Dalam proses berpikir untuk memecahkan suatu masalah, seseorang akan berusaha menggunakan petunjuk-petunjuk (guide) yang ada sebagai pegangan untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi. Seberapa besar pengaruh penggunaan petunjuk tersebut pada proses berpikir individu dan waktu pemecahan masalah di bandingkan dengan tidak menggunakan petunjuk,merupakan  masalah yang akan dibahas.

2.      Hipotesis
  Jika ada 3 jenis puzzle  (tanpa guide, puzzle semi-guide, dan puzzle dengan guide), maka waktu pemecahan masalah  puzzle tanpa guide akan lebih lama dari puzzle dengan semi-guide, dan waktu pemecahan masalah puzzle dengan semi-guide akan lebih lama dari puzzle dengan guide.

3.      Variabel Independen
  Jenis Puzzle : (a) tanpa guide, (b) semi guide, (c) dengan guide

4.      Variabel Dependen
waktu pemecahan masalah yang diukur sejak subjek mulai mengerjakan sampai berhasil menyusun puzzle menjadi bentuk yang benar

5.      Bahan dan Peralatan
·         Puzzle tanpa guide, puzzle semi-guide, dan puzzle dengan guide
·         Stop watch
·         Formulir jawaban dan alat tulis

6.      Rancangan Eksperimen

K1
X1
Y




R
K2
X2
Y





K3
X3
Y





  K     : Subjek eksperimen
  X1   : Eksperimen 1 puzzle dengan guide
  X2   : Eksperimen 2 puzzle semi-guide
  X3   : Eksperimen 3 puzzle tanpa guide
  Y     : Observasi, waktu pemecahan masalah
7.      Prosedur Eksperimen

a)  Subjek duduk di tempat yang telah disediakan, berhadapan dengan eksperimenter.
b)   Eksperimenter melakukan pendekatan kepada subyek sehingga suasana tidak terasa kaku dan menegangkan.
c)   Eksperimenter membacakan petunjuk untuk mengerjakan tes puzzle dengan instruksi sebagai berikut, “Di hadapan Anda ada suatu pola tertentu yang sebentar lagi akan kami rusak. Tugas Anda adalah menyusun kembali pola yang telah rusak tersebut sehingga kembali ke bentuk semula. Perhatikan baik-baik kemudian kerjakanlah seteliti mungkin setelah ada tanda untuk memulai.


8.      Data untuk analisis statistik

DATA INDIVIDUAL  1

Subyek                  : Natya
Eksperimenter       : Nindya
Observer                : Evi dan M.Agus

Waktu (detik)
Error
A
B
C
A
B
C
1,766
510
157
30
2
1

Hasil Observasi     :

Pada saat subyek mengerjakan puzzle dengan tingkatan tanpa guide subyek terlihat kesulitan dan mengalami banyak kesalahan dalam pencocokan,subyek terlihat  bingung dan merasa sedikit ragu-ragu sehingga subyek tidak tenang dan sering merubah posisi duduk, kemudian pada tingkatan puzzle semi guide subyek mulai dapat mengerjakan dengan cepat meskipun masih ada beberapa kesalahan namun tidak sebanyak pada tahap tanpa guide, pada tahap akhir subyek mulai mengerjakan pencocokan puzzle dengan cepat dan sedikit lebih percaya diri .






DATA INDIVIDUAL  2

Subyek                  : Aqsol Amri
Eksperimenter       : Temon
Observer                : Lintar dan Budi

Waktu (detik)
Error
A
B
C
A
B
C
449
542
152
15
11
4

Hasil Observasi     :
pada tingkatan puzzle tanpa guide subyek mengalami beberapa kendala dalam pencocokan subyek mulai terlihat bingung  dan mengalami beberapa kesalahan (error). Pada tahap kedua yaitu puzzle semi guide subyek tanpa ragu memasangkan bagian-bagian puzzle dan sedikit percaya diri , namun subyek terlihat sedikt bermain-main sehingga waktu penggabungan puzzle semi guide lebih lama di bandingkan puzzle tanpa guide yang tingkatanya lebih sulit dan lebih lama, pada tahap akhir yaitu puzzle dengan guide, subyek terlihat percaya diri dalam menggabungkan bagian-bagian puzzle dengan tingkat kesalahan yg sangat sedikit di bandingkan tahap 1 & 2 dan dengan waktu yang cukup singkat.



















DATA INDIVIDUAL  3

Subyek                  : Anggi
Eksperimenter       : Awang
Observer                : Reena

Waktu (detik)
Error
A
B
C
A
B
C
947
536
157
33
19
5

Hasil Observasi     :
pada tahap puzzle tanpa guide subyek mengalami tingkat kesulitan yang sangat tinggi dalam penggabungan bagian-bagian puzzle, subyek terlihat cemas, gerogi, dengan tingkat error yang sangat banyak  dan penggunaan waktu yang cukup lama membuat subyek ingin menyerah pada tahap ini, pada tahap kedua yaitu puzzle semi guide subyek terlihat sedikit lebih tenang dalam penggabungan puzzle meskipun masih banyk melakukan kesalahan namun penggunaan waktu lebih sedikit di bandingkan tahap awal, pada tahap yang terakhir yaitu puzzle dengan guide subyek terlihat mulai percaya diri dalam penggabungan puzzle tingkat kesalahan berkurang lebih bnyk dan sangat cepat dalam penyelesaian puzzle.


Subyek
A
B
C
TOTAL
Xa
Xa2
Xb
Xb2
Xc
Xc2
Xt
Xt2
1
30
60
2
4
1
1
98
196
2
15
30
11
22
4
8
90
180
3
33
66
19
38
5
10
171
342


Keterangan            :
A   : Puzzle tanpa guide
B   : Puzzle semi guide
C   : Puzzle dengan guide
n    : 3
N   : Jumlah subyek (3)
K   : Jumlah Perlakuan (3)
X   : Jumlah error A (1,2,&3)
X   : Jumlah error B (1,2,&3)
X   :  Jumlah error C  (1,2,&3)


9.      Analisis Data

Melakukan Anava 1 jalur (ditindaklanjuti dengan t-test) untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara waktu pemecahan masalah puzzle dengan guide, puzzle semi- guide, dan puzzle tanpa guide.


10.  Kesimpulan

Perlakuan test pada  subyek dengan tingkatan puzzle yang berbeda berpengaruh pada hasil penyelesaian, pada tahap puzzle tanpa guide subyek cenderung mengalami kesulitan yang lebih tinggi dan menghabiskan waktu yang cukup lama sedangkan pada tahap semi guide subyek mulai merasa sedikit terbantu dan tingkat kesalahan sedikit berkurang begitu pula pada tingkat puzzle dengan guide subyek dapat menyelesaikan puzzle secara cepat dan tingkat kesalahan berkurang lebih banyak di banding tahap pertama dan kedua.





11.  Kegunaan dalam kehidupan sehari-hari

Untuk mengetahui sebrapa besar subyek dapat memecahkan suatu masalah dengan tingkatan/ tahapan yang berbeda-beda, untuk mengembangkan Kordinasi Mata dan Tangan, untuk mengembangkan kemampuan motorik  dan menambah kemampuan kogitif


12.  Kesan-kesan selama praktikum

Secara fisik dan lingkungan, suasana ruang praktek yang nyaman dan tidak terlalu sempit karena jumlah peserta yang sedikit menjadikan suasana tidak terlalu penuh dan juga candaan mahasiswa praktikum yang menjadikan suasana tidak menjadi tegang yang tidak membuat subyek canggung dalam melakukan praktikum

Secara psikologis, subyek terlihat sangat tenang meskipun terkadang sedikit bingung dikarenakan tidak pernah melakukan permainan puzzle ini sehingga mengalami sedikit kesusahan dalam membayangkan bentuk awal susunan puzzle,sehingga subyek terkadang merubah posisi duduk dan sering memegang kepala karena kebingungan dengan bentuk puzzle yang sudah di acak-acak.
PIN BOARD

1.Permasalahan
Ingin mempelajari reaksi seseorang yang dihadapkan pada tugas yang membutuhkan kecepatan dan kecekatan tangan.

2.Hipotesis
Jika seseorang diberi pin board dengan pola lubang tertentu, maka waktu reaksinya subyek untuk menyelesaikan tugas akan berbeda dengan waktu reaksi standart.

3.Variable Independen
Pola lubang-lubang pin board yang menjadi stimulus.

4.Variable Dependen
a)      Waktu reaksi (kecepatan) Subyek untuk menyelesaikan tugas
b)      Jumlah kesalahan yang dilakukan (kecekatan)

5.Bahan dan Peralatan
·   Pin Board Apparatus
·   Stopwatch
·   Addo check
·   Formulir pencatatan hasil dan alat tuils

6.Rancangan Eksperimeen
The one shoot care study

                           (X)                   (Y)

X            : perlakuan dengan pola lubang pin board tertentu
Y            : observasi berupa waktu reaksi dan jumlah kesalahan yang dilakukan










7.Prosedur Eksperimen
a)      Subyek duduk pada kursi yang telah disediakan, berhadapan dengan eksperimenter.
b)      Eksperimenter melakukan pendekatan kepada subyek sehingga suasana tidak terasa kaku dan menegangkan.
c)      Eksperimenter membacakan petunjuk untuk mengerjakan tes pin board dengan instruksi sebagai berikut :
“Dihadapan anda terdapat papan berlubang dengan stik-stik pendek yang ukurannya sesuai dengan lubang-lubang tersebut. Terdapat 10 lajur, dengan setiap lajurnya terdiri dari 10 lubang. Tugas anda adalah memasukan stik pendek tersebut ke dalam lubang. Bila anda mendengar suara ketukan, kami minta anda berhenti mengisi lubang pada lajur tertentu dan berpindah untuk memulai mengisi lubang pada lajur berikutnya.
d)     Waktu reaksi di tetapkan dengan cara menghitung jumlah stik yang terisi dalam masing-masing lanjur (N) dan mentransformasikannya ke waktu reaksi standart (yaitu, 10 detik) dengan formula (10/N)x 10 detik.
e)      Selama percobaan, jumlah stik yang jatuh pada setiap pengisian lubang pada jalur tertentu dicatat, dan perilaku subyek (gugup/tenang, tergesa-gesa/berhati-hati, ceroboh/teliti) pada saat mengerjakan tugas juga diobservasi dan di catat.



















8.Data untuk analisis statistic

            Subyek                                    : Evi
            Eksperimenter                         : Natya
            Observer                                  : M.Agus dan Nindya


DATA INDIVIDUAL   1

Lajur

Lubang yang terisi
Waktu reaksi (10/N)x 10 detik

Jumlah Kesalahan

Observasi
1
6
16,66
0
semangat
2
4
25
0
Semangat menurun
3
4
25
0
Ragu-ragu dengan urutan warna
4
6
16,66
0
bingung
5
6
16,66
0
Gerogi
6
5
20
0
Terlihat tenang
7
6
16,66
0
Terlihat tenang
8
6
16,66
0
stabil
9
5
20
0
Tertawa
10
8
12,5
0
Tanpa beban


Hasil Observasi  :
 pada saat pengisian lubang pada lajur-lajur yang kosong subyek merasa semangat pada saat memulai atau mengawali langkah untuk pengisian lajur pertama, setelah melakukan pengisian lubang pada beberapa lajur subyek mengalami penurunan kecepatan dan sedikit bingung , ragu-ragu akan urutan warna pada tiap-tiap lajur,kemudian peningkatan kecepatan dan konsentrasi terjadi pada lajur terakhir .




            Subyek                                    : Budi Cahyo
            Eksperimenter                         : Lintar
            Observer                                  : Temon dan Aqsol Amri


                                                            DATA INDIVIDUAL   2


Lajur

Lubang yang terisi
Waktu reaksi (10/N)x 10 detik

Jumlah Kesalahan

Observasi
1
9
11,1
0
Konsentrasi
2
7
14,2
0
Konsentrasi berkurang
3
7
14,2
0
Konsentrasi berkurang
4
6
16,66
0
Sedikit lelah
5
6
16,66
0
Sedikit lelah
6
6
16,66
0
Sedikit lelah
7
7
14,2
0
Konsentrasi kembali naik
8
6
16,66
0
Kecepatan menurun
9
7
14,2
0
Kecepatan sedikit naik
10
5
20
0
Kelelahan


Hasil Observasi  :
pada pengisian lajur pertama subyek terlihat percaya diri dan berkonsentrasi tinggi sehingga hampir semua lubang pada lajur pertama terisi,namun pada lajur-lajur berikutnya subyek terlihat sedikit lelah dan konsentrasi berkurang dan mengalami penurunan kecepatan, pada lajur ke 9 subyek memaksakan untuk meningkatkan kecepatan namun pada tingkat ke 10 subyek mengalami peurunan karna terlalu memaksakan kecepatan/ kelelahan.



            Subyek                                    : Awang
            Eksperimenter                         : Reena
            Observer                                  : Anggi

                                                            DATA INDIVIDUAL   3



Lajur

Lubang yang terisi
Waktu reaksi (10/N)x 10 detik

Jumlah Kesalahan

Observasi
1
9
11,1
0
Sangat cepat
2
7
14,2
1
grogi
3
9
11,1
1
Semangat dan cepat
4
7
14,2
0
Kecepatan menurun
5
10
10

0
Kecepatan kembali naik
6
7
14,2
0
Kecepatan menurun
7
8
12,5
0
Sedikit lelah
8
9
11,1
0
Konsentrasi meningkat
9
10
10
0
Tambah Cepat
10
7
14,2
0
Mulai sedikit lelah


Hasil Observasi           :
 pada tahap pengisian lajur pertama subyek terlihat sangat cepat dalam mengisi lubang-lubang , dan terlihat sangat berkonsentrasi, kemudian pada tahap lajur berikutnya subyek terlihat bingung (gerogi) dan melakukan kesalahan pada satu titik jalur, kemudian kecepatan meningkat kembali meskipun masih mengalami satu kesalahan lagi, sampai tahap lajur yang terakhir subyek terlihat sedikit lambat kemungkinan subyek sudah kelelahan.


DATA KELOMPOK

NO
Subyek
Mean Waktu Reaksi
Mean Jumlah Kesalahan
Waktu Reaksi Standart
1
Evi
18,585
0
10
2
Budi
17,185
0
10
3
Awang
12,295
2
10

9.Analisa Data
DATA INDIVIDUAL

a.       Subyek 1
Selisih Waktu = Waktu rata-rata – waktu standart
18,585-10  = 8,585
b.      Subyek 2
Selisih Waktu = Waktu rata-rata – waktu standart
17,185-10 =7.185
c.       Subyek 3
Selisih Waktu = Waktu rata-rata – waktu standart
12.295-10 = 2.295

Mean Waktu Reaksi = Selisih Waktu Individu
Jumlah Subyek
(8,585+7,185+2,295)
                               =( S1+S2+S3)
     3

(8,585+7,185+2,295)
              3
=9.355



Selisih waktu (kelompok) = waktu rata-rata –waktu standar
                                       = S1+S2+S3-10

18,585+17,185+12.295-10 = 38.065


10.  Kesimpulan

Dari masing-masing subyek dalam melakukan test pin board ini cenderung pada tahap lajur pertama terkesan sangat berkonsentrasi dan melakukan pengisian lubang pertama dengan cepat dan hampir terisi penuh tanpa ada kesalahan, namun seiring berjalan beberapa lajur beberapa subyek mulai lambat / kecepatan berkurang dan konsentrasipun menurun di karenakan subyek tergesah-gesah karna batas waktu yang cukup singkat dan subyek harus bias mengingat urutan lajur warna pada lajur berikutnya sehingga menyebabkan beberapa subyek mengalami kesalahan pada saat pengisian lubang.

11.  Kegunaan dalam kehidupan sehari-hari

Membantu meningkatkan tingkat konsentrasi dalam hal keepatan dan ketepatan, membantu subyek dalam penyelesaian masalah berhati-hati dan berkonsentrasi, dalam test pin board ini juga berguna untuk mengetahui tingkat kemampuan seseorang dalam pekerjaan misalnya dapat kita liat dari lajur awal sampai akhir apakah subyek dapat mengerjakan dengan stabil atau pada awal pengerjaan yang terlihat banyak namun pada lajur akhir berisi sedikit karna subyek kelelahan.



12.  Kesan-kesan selama praktikum
Secara fisik dan lingkungan, suasana ruang praktek yang nyaman dan tidak terlalu sempit karena jumlah peserta yang sedikit menjadikan suasana tidak terlalu penuh dan juga candaan mahasiswa praktikum yang menjadikan suasana tidak menjadi tegang yang tidak membuat subyek canggung dalam melakukan praktikum
Secara psikologis, subyek merasa sedikit tertantang dan terlihat sangat berkonsentrasi dikarenakan pada test ini kecepatan dan ketepatan sangat di butuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal terkadang subyek merasa kelelahan dan melakukan kesalahan dalam pengisian lubang, terkadang subyek berhenti sejenak menghela nafas untuk dapat menambah kecepatan pada lajur berikutnya.



DAFTAR PUSTAKA



Ahmad Dahlan 2009. Buku Petunjuk Praktikum Eksperimen.

Antaring Ayuning Arsi,dkk. 2010. Puzzle Sebagai Media Pembelajaran Inovatif.

Irwanto 2002. Psikologi Umum

Prof. Drs. Sutrisno hadi, MA. 2004. Statistik (jilid 1)










































No comments:

Post a Comment